KEJADIAN SINDROM METABOLIK DAN STATUS MENTAL EMOSIONAL: STRESS PADA REMAJA
Abstract
Perubahan iklim pada lingkungan dapat mempengaruhi untuk terjadinya bencana alam seperti banjir, kekeringan dan beberapa bencana lainnya. Kesehatan masyarakat dan kesehatan mental menjadi lebih berisiko akibat perubahan iklim. Bencana dan perubahan iklim akan menjadi salah satu penyebab munculnya kondisi stress psikososial pada individu yang terdampak. Pada individu yang mengalami stress akan terjadi peningkatan sekresi kortisol, katekolamin, dan interleukin-6, dengan konsentrasi insulin yang meningkat secara bersamaan, sehingga menyebabkan obesitas sentral, resistensi insulin, dan sindrom metabolik. International Diabetes Federation (IDF) menyatakan bahwa seseorang mengalami sindrom metabolik apabila terdapat 3 dari 5 kriteria meliputi obesitas abdomen, hipertrigliserida, rendah HDL (High-Density Lipoprotein) kolesterol, hipertensi dan hiperglisemia. Kondisi pra sindrom metabolic terjadi pada individu dengan satu kriteria sindrom metabolik. Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran status kejadian sindrom metabolik dan mental emosional: stress pada Remaja di Desa Sungai Ranggas Ulu Martapura Barat Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. Hasil penelitian ini didapatkan data kondisi sindrom metabolik dari responden penelitian berjumlah 30 orang remaja di SMAN Martapura didapatkan hasil bahwa kategori normal (6.7%), pra sindrom metabolik (90%) atau hampir sebagian besar responden berada dalam kondisi Pra sindrom metabolik. Sedangkan responden penelitian dengan kondisi sindrom metabolik terdapat 1 orang (3.3%). Kondisi status mental emosional untuk kondisi kondisi status mental stress responden penelitian didapatkan hasil berada dalam rentang normal (100%).
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.