EXPERIMENTAL FISHING PENGGUNAAN PANJANG TALI WARP BERBEDA DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL TANGKAPAN LAMPARA DASAR (MINI TRAWL) DI PERAIRAN LAUT DESA TANJUNG DEWA KECAMATAN PANYIPATAN KABUPATEN TANAH LAUT)

Abstract

Penentuan panjang warp pada lampara dasar didasarkan hasil perkiraan nelayan tanpa perhitungan sebelumnya sehingga kurang efisien. Tujuan penelitian ini adalah 1) Mendeskripsikan konstruksi dan desain lampara dasar dengan panjang warp 75 m dan 90 m ; 2) Menganalisis komposisi dan proporsi hasil tangkapan lampara dasar ; 3) Menganalisis pengaruh panjang warp terhadap hasil tangkapan lampara dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konstruksi lampara dasar memiliki spesifikasi dan ukuran yang sama, tetapi memiliki desain yang berbeda. Komposisi hasil tangkapan lampara dasar dengan panjang warp 75 m dan 90 m terdapat 7 jenis yaitu udang putih (Penaeus merguiensis), udang krosok (Parapenaeopsis sculptilis), udang brown (Penaeus monodon), ikan gulamah (Johnius carouna), ikan peperek (Leiognathidae sp), ikan lidah (Cynoglossidae sp), dan kepiting (Scylla sp). Proporsi berdasarkan jumlah hasil tangkapan pada panjang warp 75 m meliputi udang krosok 55.833 ekor (59,891 %), udang putih 30.312 ekor (32,515 %), udang brown 5.734 ekor (6,151 %), ikan peperek 659 ekor (0,707 %), kepiting 410 ekor (0,440 %), ikan gulamah 178 ekor (0,191 %) , dan ikan lidah 98 ekor (0,105 %). Proporsi berdasarkan jumlah hasil tangkapan pada panjang warp 90 m meliputi udang krosok 62.647 ekor (57,405 %), udang putih 31.897 ekor (29,228 %), udang brown 13.137 ekor (12,038 %), ikan peperek 687 ekor (0,629 %), kepiting 493 ekor (0,452 %), ikan gulamah 157 ekor (0,144 %), dan ikan lidah 114 ekor (0,104 %). Hasil uji ANOVA berdasarkan berat dan jumlah hasil tangkapan menunjukkan bahwa perlakuan perbedaan panjang warp menunjukkan berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan. Pada sumber keragaman kelompok menunjukkan pengaruh yang sangat nyata terhadap berat dan jumlah hasil tangkapan.