PEMETAAN TOPOGRAFI DAN GEOMORFOLOGI AREA LAHAN BASAH YANG BERSINGGUNGAN DENGAN AREA TAMBANG BATUAN DI DESA AWANG BANGKAL BARAT
Abstract
Keberadaan lahan basah alami dan buatan di sekitar area tambang batuan dapat memiliki dampak yang signifikan pada lingkungan dan ekosistem di wilayah tersebut. Lahan basah alami seperti rawa, danau, dan sungai dapat menjadi habitat penting bagi berbagai spesies hewan dan tumbuhan, serta menyediakan layanan ekosistem seperti penyimpanan air, pengendalian banjir, dan penyaringan air. Namun, keberadaan tambang batuan dapat mengancam keberadaan lahan basah tersebut melalui perubahan topografi, degradasi tanah, dan pencemaran air. Di sisi lain, lahan basah buatan seperti kolam retensi dapat dibangun sebagai upaya untuk mengendalikan limpasan dan sedimentasi serta memenuhi kebutuhan air di wilayah tambang batuan. Namun, pembangunan lahan basah buatan harus mempertimbangkan dampak lingkungan yang mungkin timbul, seperti perubahan aliran air dan penurunan kualitas air. Penting untuk mempertimbangkan keberadaan lahan basah alami dan buatan dalam perencanaan dan pengelolaan tambang batuan dengan cara pemetaan, dengan memastikan bahwa kegiatan tambang dilakukan secara bertanggung jawab dan tidak merusak ekosistem yang ada di sekitarnya. Selain itu, pengelola tambang batuan dapat melakukan restorasi atau rehabilitasi lahan basah yang telah terganggu akibat kegiatan tambang.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.