ANALISIS EFEK EKSTRAK KULIT LIMAU KUIT (Citrus amblycarpa Hassk) TERHADAP SEL INFLAMASI PADA HEPAR TIKUS YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

Abstract

Diet tinggi lemak dapat menyebabkan obesitas. Obesitas menyebabkan peningkatan asam lemak bebas sehingga terjadi akumulasi trigliserida di hepar. Keadaan ini dapat menginduksi adhesi molekul kemoatraktan dan merekrut monosit sehingga terjadi inflamasi. Limau Kuit merupakan jeruk khas Kalimantan yang memiliki aktivitas farmakologi seperti antioksidan, antiinflamasikarena mengandung senyawa fenolik flavanon (hesperidin, neohesperidin, narirutin, dan naringin) dan flavon terpolimetoksilasi (nobiletin, sinensetin, tangeretin). Penelitian bertujuan menganalisis pengaruh pemberian ekstrak kulit Limau Kuit terhadap sel inflamasi hepar tikus yang diberi diet tinggi lemak. Rancangan penelitian post test with control group design dengan 6 kelompok perlakuan K I diberi pakan standar + akuades, K II diberi diet tinggi lemak + akuades, K III diberi diet tinggi lemak + suspensi orlistat, K IV diberi diet tinggi lemak + ekstrak 200 mg/kgBB, K V diberi diet tinggi lemak + ekstrak 300 mg/kgBB, K VI diberi diet tinggi lemak + ekstrak 400 mg/kgBB. Setelah 6 minggu perlakuan, sampel hepar diambil untuk pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan HE. Inflamasi hepar dinilai dengan menghitung jumlah sel inflamasi pada 10 lapang pandang menggunakan mikroskop cahaya pada pembesaran 400x. Data yang didapatkan terdistribusi normal dan homogen, selanjutnya dianalisis menggunakan Anova pada tarap kepercayaan 95%. Hasil penelitian mendapatkan jumlah sel inflamasi pada KI = 1458, KII = 1306, KIII = 1270, KIV = 1897, KV = 1407, dan KVI = 1155, dengan hasil p = 0,646 (p>0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat pengaruh yang bermakna pemberian ekstrak kulit Limau Kuit terhadap jumlah sel inflamasi pada hepar tikus yang diberi diet tinggi lemak.