PERBANDINGAN PERKEMBANGAN MORFOLOGI EKSPLAN DURIAN LAHUNG (Durio dulcis) SECARA IN VITRO PADA SUBKULTUR KEDUA DENGAN PENGGUNAAN AIR LIMBAH AC DAN AKUADES
Abstract
Teknik perbanyakan tanaman secara in vitro bagi tanaman langka Kalimantan seperti durian lahung (Durio dulcis) menjadi salah satu solusi perbanyakan dengan keunggulan perolehan bibit yang banyak, serempak, tidak memerlukan lahan yang luas, terbebas dari hama dan tahan lama. Teknik in vitro dilakukan secara aseptis di dalam laboratorium. Salah satu kendala pada proses ini adalah penggunaan akuades dalam jumlah besar, sehingga diperlukan air alternatif dengan sifat yang kurang lebih sama sehingga tidak mengganggu pertumbuhan eksplan yaitu air limbah AC. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan hasil perkembangan morfologi eksplan durian lahung dalam media subkultur kedua menggunakan air limbah AC dengan akuades. Desain percobaan membandingkan 2 populasi sampel yang terdiri dari hasil subkultur pada media dengan sumber air buangan AC dan populasi pada akuades. Data yang diperoleh berupa pengamatan terhadap perkembangan morfologi eksplan dan dinyatakan secara deskriptif kualitatif berupa dokumentasi perkembangan morfologi eksplan. Hasil dari dua populasi menunjukkan bahwa perkembangan morfologi eksplan durian lahung subkultur kedua masing-masing ada yang mengalami multiplikasi dan tunas tunggal, elongasi tunas, pertumbuhan calon daun, tidak mengalami pertumbuhan akar dan eksplan tang stagnasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan air limbah AC sebagai pengganti akuades tidak menghambat pertumbuhan eksplan durian lahung.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.