DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP STRUKTUR PENDAPATAN PETANI PADI DI LAHAN PASANG SURUT DALAM PENYEDIAAN PANGAN RUMAH TANGGA
Abstract
Perubahan iklim merupakan fenomena yang dihadapi oleh petani. Perubahan iklim memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap proses kegiatan budidaya yang dilakukan petani, tidak terkecuali petani di wilayah lahan pasang surut. Kalimantan Selatan sebagai willayah yang memiliki peranan penting sebagai wilayah yang memiliki sector andalan dalam bidang pertanian, terutama bidang tanaman pangan. Salah satu komoditas potensial di Kalimantan Selatan yakni adalah padi. Sebagai basis wilayah yang menjadi penghasil padi di Kalimantan Selatan yakni Kabupaten Banjar dan Kabupaten Barito Kuala, merupakan wilayah potensial rawa pasang surut. Menurut BPS (2023) luas panen padi di Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Banjar pada tahun 2022, masing-masing sebesar 57.403 ha dan 37 .163, mengalami penurunan luas panen dibandingkan pada tahun sebelumnya (2021) 62.782 ha (Barito Kuala) dan 43.997 ha (Banjar). Tujuan penelitian ini ingin melihat dampak perubahan iklim terhadap struktur pendapatan petani padi di lahan pasang surut dalam penyediaan pangan rumah tangga. Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 100 petani responden yang terdapat pada Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Banjar. Analisis data yang digunakan yakni menggunakan analisis pendapatan rumah tangga dan analisis paired sampel t-test. Hasil menunjukan bahwa pendapatan on-farm masih dominan dalam dibandingkan pendapatan off-farm maupun non-farm. Berdasarkan hasil paired sampel t-test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pendapatan on-farm sebelum dan sesudah terjadinya dampak perubahan iklim yang terjadi pada tahun 2021.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.