PENGARUH PEMBERIAN PUKAN SAPI DAN KOTORAN WALET TERHADAP KETERSEDIAAN HARA N, P, K DAN PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI RAWIT HIYUNG (Capsicum Frutescens L.). DI LAHAN GAMBUT
Abstract
Luas lahan gambut di Indonesia 13,9 juta ha. Pemanfaatan lahan gambut belum optimal karena permasalahan kemasaman yang tinggi dan ketersediaan hara yang rendah. Budidaya tanaman cabai di Kalimantan Selatan dapat dilakukan di lahan gambut. Salah satu varietas yang dapat dibudidayakan di lahan gambut adalah cabai rawit Hiyung. Pupuk kandang (pukan) sapi dan kotoran walet merupakan pupuk organik yang dapat menambah unsur hara dan menjaga fungsi tanah. Melalui pemberian pukan sapi dan kotoran walet diharapkan dapat menyediakan ketersediaan hara yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai rawit Hiyung di lahan gambut. Tujuan Penelitian untuk mengetahui pengaruh dan perlakuan terbaik dari pemberian pupuk kandang sapi dan kotoran walet terhadap ketersediaan hara N, P, K dan pertumbuhan tanaman cabai rawit Hiyung (Capsicum Frutescens L.) di lahan gambut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang sapi dan kotoran walet di lahan gambut mampu meningkatkan ketersediaan N- NH4 +, N- NO3 -, P-tersedia tanah, dan waktu muncul bunga tanaman cabai rawit Hiyung (Capsicum frutescens L.), namun tidak mampu meningkatkan K-tersedia tanah dan berat kering tanaman cabai rawit Hiyung (Capsicum frutescens L.). Pemberian kotoran walet dengan takaran 5 ton.ha-1 menunjukkan hasil tertinggi terhadap ketersediaan N-NH4 + dan N-NO3 -, sedangkan pemberian pupuk kandang sapi 2,5 ton.ha-1 + kotoran walet 5 ton.ha-1 menunjukkan hasil tertinggi terhadap P-tersedia tanah dan waktu muncul bunga tanaman cabai rawit Hiyung (Capsicum frutescens L.) di lahan gambut.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.