PENINGKATAN PRODUKSI CABAI RAWIT HIYUNG DENGAN PEMANFAATAN KOTORAN UNGGAS SEBAGAI PUPUK ORGANIK ALTERNATIF DI DESA HIYUNG KABUPATEN TAPIN
Abstract
Cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura yang cukup penting di Indonesia. Cabai rawit Hiyung merupakan cabai rawit lokal dari desa Hiyung Kecamatan Tapin Tengah Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan. Cabai rawit Hiyung mulai dikenal dan diminati oleh petani dari luar daerah. Beberapa keunggulan cabai rawit ini adalah rasanya yang pedas (kadar capsaisinnya mencapai 94.500 ppm) dan mempunyai daya simpan yang cukup lama (10-16 hari pada suhu ruangan) sehingga cabai rawit Hiyung dinobatkan sebagai cabai rawit terpedas di Indonesia. Cabai rawit Hiyung telah beradaptasi baik dengan lingkungan tumbuh di Desa Hiyung yang didominasi oleh lahan rawa lebak, tingkat kesuburan lahan tergolong rendah sampai tinggi. Untuk mengatasi masalah kesuburan tanah yang rendah pada sebagian lahan di Desa Hiyung, petani setempat melakukan pemupukan. Permasalahan petani yang merupakan anggota kelompok Tani Karya baru yang teridentifikasi dari hasil diskusi adalah kurangnya pengetahuan manfaat pupuk organik,anggota kelompok tani merupakan petani yang sudah lama menanam cabai rawit hiyung. Akan tetapi kegiatan budidaya yang mereka lakukan cenderung hanya melakukan bagaimana produksi cabai rawit hiyungya tinggi dengan penggunaan pupuk anorganik secara terus-menerus dan tidak memikirkan akibatnya. Solusi dari masalah tersebut adalah penggunaan teknologi pemanfaatan kotoran unggas sebagai pupuk organik adalah dengan pemberian informasi tentang manfaat pupuk organik yang berasal dari kotoran unggas dalam budidaya cabai rawit hiyung sehingga dapat meningkatkan produksi cabai rawit hiyung melalui penyuluhan. Dengan penyuluhan petani di Desa Hiyung menjadi memahami apa manfaat dan bagaimana cara menerapkan pupuk organik tersebut pada budidaya cabai rawit hiyung.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.