PERILAKU EKONOMI RUMAH TANGGA PETANI PADI PASCA BANJIR TAHUN 2021 : KASUS DI AREA PASANG SURUT KECAMATAN CERBON BATOLA
Abstract
Bencana banjir terbesar 50 tahun terakhir yang menerpa Kalimantan Selatan tahun 2021 ini memberikan dampak kerugian besar terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat. Salah satu Kabupaten yang sangat terdampak akibat bencana banjir ini adalah Kabupaten Batola. Di seluruh Kalimantan Selatan ada 37.323 KK yang terdampak meliputi 134.654 jiwa. Sebagian besar penduduk tersebut adalah petani pangan khususnya petani padi. Penelitian ini bertujuan menjawab bagaimana perilaku ekonomi rumahtangga petani padi pasca banjir tahun 2021. Perilaku ekonomi rumahtangga ini juga merupakan exit strategy yang ditempuh petani. Penelitian mengambil kasus di Kecamatan Cerbon Kabupaten Batola. Kecamatan ini merupakan salah satu Kecamatan yang terdampak parah. Data primer diperoleh dari survei ke areal pertanaman padi dengan rumahtangga petani yang terdampak banjir pada 6 (Enam) desa dengan total responden 90 rumahtangga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku ekonomi rumahtangga petani beralih dari pertanian pangan (padi) ke off-farm dan non farm. Kontribusi dari sektor off farm dan non farm menjadi alternatif dalam ekonomi rumahtangga petani. Ini juga merupakan exit strategy jangka pendek pasca banjir di area pasang surut Kecamatan Cerbon.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.