PENGARUH VARIASI BENTUK , UKURAN PARTIKEL DAN TEKANAN TERHADAP KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BRIKET LIMBAH ARANG KAYU ALABAN - SEKAM PADI

Akhmad Syarief, Fadliyanur, Dhanu Suryanta, Hansen Rivaldo Napitupulu, Lukmanul Hakim, Aulia Aufa Ramadhasari, Defrihans Galang P.

Abstract


Di Desa Tapuk Kecamatan Limpasu Kabupaten Hulu Sungai Tengah, terdapat usaha pembuatan arang kayu alaban yang terdiri dari beberapa grade, yaitu: arang grade A, grade B, grade C, dan grade D. Arang grade D atau yang sering dianggap limbah arang kayu alaban masih memiliki sifat yang sama dengan arang kayu alaban pada umumnya tetapi hanya ukurannya saja yang kecil-kecil dan tidak beraturan. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah arang kayu alaban menjadi energi alternatif berupa briket. Pada penelitian lanjutan ini didapatkan kesimpulan, bahwa briket dengan bentuk segi empat, segi enam, silinder pejal dan silinder berongga mempengaruhi penyalaan awal dan laju pembakaran briket. Penyalaan awal terlama terdapat pada briket berbentuk segi empat (B2) sebesar 4,73 menit, sedangkan laju pembakaran terlama terdapat pada briket berbentuk silinder berongga (H2) sebesar 0,18 menit. Pada ukuran partikel, menunjukan briket dengan ukuran partikel 20 mesh dan 40 mesh mempengaruhi penyalaan awal dan laju pembakaran briket. Penyalaan awal terlama terdapat pada briket dengan ukuran partikel 40 mesh (B2), dengan lama waktu penyalaan selama 4.26 menit. Laju pembakaran terlama terdapat pada briket ukuran partikel 20 mesh (H1), dengan laju waktu pembakaran selama 0.20 g/menit. Temperatur pembakaran tertinggi pada briket berbentuk silinder berongga dan ukuran partikel 40 mesh (H2), dengan temperatur pembakaran 508 0C. Tekanan tekanan 50 kg/cm2 dan 100 kg/cm2 pada pembuatan briket, mempengaruhi laju pembakaran dan temperatur pembakaran briket. Briket yang memiliki tekanan 100 kg/cm2 menghasilkan penyalaan awal, laju pembakaran dan temperatur tertinggi.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.