PENDAMPINGAN TEKNOLOGI RENDAH KARBON DALAM MEMBANTU PENGENTASAN KEMISKINAN EKSTRIM
Abstract
Kemiskinan ekstrim di Kalimantan Selatan menempati posisi terbaik kedua setelah Provinsi Bali yang penduduknya sudah sangat kecil miskin ekstrim dengan penghasilan kurang dari atau sebesar Rp.13.000,- per hari. Tujuan pendampingan program pengabdian masyarakat selain menekan jumlah kemiskinan ekstrim agar tidak bertambah dan tuntas, tetapi juga mengedukasi teknologi ramah lingkungan dan rendah karbon. Metodelogi yang dikembangkan dari hasil riset sebelumnya terkait prototype hasil inovasi, yang mampu menekan jumlah karbon sebagai dampak dari pengurangan energi listrik dari sumber fosil digantikan dengan solar cell. Di sisi lain pendampingan pembuatan nutrisi cair organik bagi tanaman yang bersumber dari bahan baku in situ dibanding nutirisi kimia ternyata mampu memberikan penurunan suhu di dalam greenhouse. Penghematan listrik menggunakan PLTS Atap mencapai 28%-30% dari pemakaian listrik PLN. Solar cell yang dipilih dari bahan cadmium telluride menimbulkan emisi gas beracun berkurang hingga 300 kali lebih rendah jika dibandingkan menggunakan bahan bakar fosil (batubara). Menurut International Panel on Climate Change (IPCC) jejak karbon PLTS Atap 20 kali lebih sedikit dibanding sumber energi fosil khususnya emisi CO2 per kWh listrik yang dihasilkan. Penghematan biaya mencapai 58%-63% dari total keseluruhan daya. Rekomendasi substitusi dalam rumah produksi dari penggunaan listrik PLN ke solar cell, harapannya minimal mampu memperkenalkan teknologi yang hemat biaya dan rendah emisi CO2 sejak dini pada masyarakat.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.