ADSORPTION ISOTHERM DAN PRIMING EFFECT KETERSEDIAAN FOSFAT LAHAN SUB-OPTIMAL DENGAN PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK BARU
Abstract
Tanah sub-optimal yang apabila dikelola dengan baik akan menjadi lahan pertanian yang produktif. Masalah yang sering timbul adalah reaksi tanah (pH) yang rendah atau sangat masam serta rendahnya kandungan bahan organik. Kedua sifat kimia ini biasanya menjadi penyebab kenapa tanah sub-optimal. Penelitian awal menunjukkan bahwa pemberian amelioran (arang bio, kapur, dan kompos) tidak berpengaruh lama. Setelah tanaman padi tumbuh kenaikan pH air tidak terukur lagi. Pemupukan P yang dilakukan pada jenis tanah ini sangat tidak efektif karena kelarutan Al dan Fe yang tinggi. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang sifat kimia yang menjadi penyebab kurangnya efektivitas pupuk P. Penelitian lanjutan bertujuan untuk melihat karakteristik alami jerapan pada tanah sawah bukaan baru terhadap kelarutan unsur hara makro P dengan menggunakan persamaan adsorption isotherm. Dengan persamaan tersebut (Langmuir, Freundlich, dan Brunauer-Emmett-Teller) efektivitas penambahan pupuk P dan dosis optimal bisa diketahui. Penelitian dilanjutkan dengan penambahan bahan organik baru untuk mengetahui perbedaan sifat adsorption isotherm dan priming effect tanah sub-optimal yang merupakan dua mekanisme kimia tanah paling berperan dalam ketersediaan unsur P. Dengan demikian, teknologi konservasi kesuburan dan pemupukan tanah-tanah lahan sub-optimal dapat dilakukan dengan optimal dan sumbangannya terhadap ketahanan pangan di satu daerah bisa ditingkatkan.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.