PERUBAHAN ORIENTASI MASYARAKAT KOTA BANJARMASIN DARI SUNGAI KE DARAT AWAL ABAD XX
Abstract
Kehidupan masyarakat kota dengan dinamika yang melingkupi seiring waktu mengalami transformasi budaya. Transformasi budaya yang terkadang begitu cepat membuat orientasi masyarakatnya ikut berubah. Perubahan tersebut terkait dengan teknologi yang terus merasuk ke masyarakat lewat pemikiran dan perilaku keseharian. Keterbukaan masyarakat Banjar terhadap budaya asing sudah terjadi sejak masuknya orang-orang Eropa mulai menjajah dan mengeksploitasi wilayah di pedalaman Kalimantan. Banjarmasin sebagai sentral perdagangan di Kalimantan menjadi fokus atau penetrasi penjajah untuk mengubah orientasi masyarakatnya melalui bidang pendidikan, dan penerapan teknologi. Metode sejarah dipakai untuk menggali data dan fakta dari peristiwa yang ditinggalkan para pelaku sejarah, baik dalam bentuk tulisan maupun benda-benda peninggalan yang pernah mereka gunakan. Bahkan rekaman berupa film dokumenter pun dapat dipakai sebagai bukti sejarah yang harus diinterpretasikan. Metode ini mempunyai langkah-langkah yang dapat diuji kebenarannya. Pertama mencari dan mengumpulkan data untuk membuat asumsi, kedua mengkritisi sumber yang didapatkan dan ketiga menuliskan atau historiografi. Perubahan orientasi masyarakat kota Banjarmasin dapat ditelusuri melalui sebuah penelitian sejarah. Penulisan sejarah yang kronologis dapat menggambarkan dengan jelas masyarakat kota mengalami transformasi budaya melalui pendidikan dan teknologi secara waktu demi waktu.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.