STRUKTUR DAN KOMPOSISI JENIS TUMBUHAN BAWAH HUTAN RAWA GAMBUT DI KOTA BANJARBARU
Abstract
Tumbuhan bawah sering dijadikan sebagai indikator kesuburan tanah dan penghasil serasah dalam meningkatkan kesuburan tanah. Beberapa jenis tumbuhan bawah juga dimanfaatkan sebagai bahan pangan, tumbuhan obat dan sumber energi alternatif. Tumbuhan bawah atau sebagian orang menyebutnya sebagai gulma merupakan suatu jenis tanaman yang pada dasarnya belum diketahui secara pasti tentang kegunaannya sehingga lebih banyak dipandang sebagai sesuatu yang menyebabkan nilai negatif terutama di areal tanaman yang dipelihara. Struktur dan komposisi tumbuhan merupakan salah satu gambaran untuk menunjukkan jenis-jenis yang terdapat pada suatu daerah dan memberikan gambaran tentang dominansinya terhadap lingkungan. Perbedaan jenis tumbuhan atau keragaman secara umum ditentukan oleh faktor genetik maupun faktor lingkungan. Penelitian ini dilakukan di sekitar areal hutan rawa gambut yang terdapat di kota Banjarbaru. Hutan Rawa gambut diketahui memiliki ciri khas yang berbeda dengan kelas hutan lainnya yaitu selalu tergenang air, mempunyai lapisan tanah gambut sehingga lantai hutan terasa lembut dan tidak keras, mempunyai jenis tanaman yang lebih khas karena tanahnya bersifat masam. Pengambilan data penelitian dikerjakan dengan menggunakan metode jalur berpetak, kemudian dianalis dengan perhitungan INP (Indeks Nilai Penting) berdasarkan nilai Kerapatan, Frekuensi dan Dominansi serta menghitung indeks keragamannya. Dari hasil penelitian ditemukan 21 jenis tumbuhan bawah dari 13 family. Lima jenis tumbuhan bawah yang mempunyai nilai penting tertinggi adalah Ludwigia octovalis : 39,34%, Eclipta alba 35,45%, Sasaraian (Poaceae: Fam) 21,32%, Merremia peltata (L.) 19,54%, dan Tali Gasing (Asteraceae: Fam)19,19%.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.