METODE NON INVASIF UNTUK IDENTIFIKASI BEKANTAN (Nasalis larvatus) SUNGAI BARITO SECARA MOLEKULER

Badruzsaufari, Rani Sasmita, Amelia Rezeki, Widiana Ramadana Yanti

Abstract


Pengambilan sampel genetik non-invasif memberikan potensi besar untuk diaplikasikan pada penelitian dan konservasi bekantan. Peneliti dapat memperoleh DNA guna proses identifikasi dari berbagai sumber termasuk feses, tanpa memegang, menyebabkan stress, bahkan kematian pada bekantan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi teknik pengambilan sampel genetik dari feses untuk aplikasi identifikasi molekuler bekantan (Nasalis laravatus). Sampel feses diambil dari 2 lokasi, yaitu Pulau Curiak dan Pulau Bakut. Gen COII (cytochrome c oxidase subunit II) diisolasi dan diamplifikasi menggunakan primer F: 5’ – AAC CAT TTC ATA ACT TTG TCAA – 3’ dan R: 5’ –CTC TTA ATC TTT AAC TTA ACT TAA AAG– 3. Produk PCR kemudian dikloning ke dalam vektor pTA2 dan ditransformasikan ke bakteri Escherichia coli. Koloni yang terbentuk diamplifikasi dengan primer T3 dan T7 promotor, kemudian diisolasi dan ditentukan urutan nukleotida dengan metode bidirectional sequencing. Hasil penentuan urutan nukleotida dan analisis bioinformatika menunjukkan sampel feses yang berasal dari Pulau Curiak dan Pulau Bakut adalah 99,52% identik dengan bekantan (Nasalis larvatus). Sampel feses memiliki potensi untuk digunakan secara luas dalam identifikasi molekuler primata untuk kepentingan pengelolaan dan konservasi secara genetik.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.