NERACA KETERSEDIAAN BERAS DI KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN (ANALISIS DATA SEBELUM DAN SESUDAH BENCANA BANJIR 2021)

Muhammad Fauzi,Hairin Fajeri, Annisa Prawesty Rahmayanti

Abstract


Bencana banjir terbesar 50 tahun terakhir yang menerpa Kalimantan Selatan tahun 2021 ini memberikan dampak kerugian besar terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat. Salah satu Kabupaten yang sangat terdampak akibat bencana banjir ini adalah Kabupaten Banjar. Data BPBD menunjukkan jumlah KK yang terdampak mencapai 24.277 KK dengan penduduk 96.996 jiwa. Sebagian besar penduduk tersebut adalah petani pangan khususnya petani padi. Lahan yang mengalami kerusakan dengan tanaman diatasnya mencapai 29.967 Ha. Banjir juga mengakibatkan kematian terhadap ternak kecil, sedang dan besar sebanyak 54.041 ekor serta mengakibatkan kerugian pada hasil sektor perikanan sebesar 2.720 ton. Penelitian ini bertujuan menjawab sejauh mana dampak bencana banjir tahun 2021 terhadap neraca ketersediaan beras di Kabupaten Banjar. Penelitian menggunakan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari survei ke areal pertanaman padi dengan rumahtangga petani yang terdampak banjir pada 6 (Enam) Kecamatan sentra tanaman padi, meliputi : (1) Kecamatan Sungai Tabuk; (2) Beruntung Baru; (3) Martapura Barat; (4) Kecamatan Gambut; (5) Aluh-Aluh; dan (6) Kecamatan Astambul. Data primer juga diperoleh dengan melakukan FGD. Jumlah sampel data primer sebanyak 200 petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa neraca ketersediaan beras di Kabupaten Banjar mengalami penurunan atau mengalami tekanan walaupun masih surplus. Dampak kerusakan yang terberat akibat banjir justru terhadap hasil produksi padi yang sudah dipanen namun belum sempat dijual. Banyak tempat penyimpanan padi yang terendam banjir sehingga mengakibatkan padi tidak bisa lagi digiling menjadi beras.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.