WAKTU APLIKASI KOMBINASI PGPR DAN Trichoderma harzianum TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN DAN KEJADIAN PENYAKIT BERCAK DAUN (Cercospora oryzae ) PADI BERAS MERAH KERAMAT

Ismed Setya Budi, Ismed Fachruzi, -

Abstract


Beras merah keramat (Oryza nevara) merupakan salah satu kekayaan khas membanggakan warga banua Kalimantan Selatan yang sudah mendapatkan sertifikasi indikasi geografis dalam perlindungan hukum dan ekonomi. Dahulu padi beras merah ditanam di daerah pengunungan meratus secara terbatas hanya untuk keperluan ritual hajatan suku Dayak daerah Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Seiring dengan kesadaran khasiat yang ada pada beras merah mulai terjadi peningkatan jumlah konsumennya secara drastis. Pemenuhan permintaan yang semakin besar, maka dilakukan penanaman terus menerus secara mono-kultur pada areal luas di beberapa daerah di lahan basah. Saat ini timbul masalah baru karena adanya beberapa penyakit, salah satunya adalah bercak daun (Cercospora oryzae) yang terus meningkat. Langkah tepat diperlukan alternatif pengendalian dengan menggunakan mikroba endofit antagonis untuk mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk sintetis agar produksi beras merah aman dikonsumsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu aplikasi kombinasi Trichoderma harzianum + PGPR dengan kerapatan spora 2,5 x 109 berpengaruh terhadap kejadian penyakit dan pertumbuhan tinggi tanaman. Waktu aplikasi terbaik adalah dengan cara perendaman benih selama 12 jam sebelum tanam dengan kejadian penyakit hanya 14,48% dan tinggi tanaman rata-rata 13,97 cm, sedangkan aplikasi 1 minggu sebelum tanam ke tanah kejadian penyakit 44,40% dengan pertumbuhan tinggi tanaman rata-rata 9,45 cm, lebih rendah dibanding pada Kontrol yang mencapai 84,44% dengan tinggi tanaman lebih rendah rata-rata 4,68 cm. Pada pengamatan tanaman umur 150 hari kejadian penyakit hanya sebesar 8,19% dan pertambahan tinggi tanaman berkisar 6,77 10,31 cm.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.