NERACA KETERSEDIAAN BERAS KABUPATEN TANAH LAUT DIBAWAH TERPAAN PERUBAHAN IKLIM
Abstract
Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat terdampak oleh adanya perubahan iklim terutama adanya fenomena La Nina maupun El Nino. Fenomena ini menyebabkan terjadinya banjir dan juga kekeringan. Akibatnya di sektor pertanian pangan; terjadi penurunan produksi padi Kalimantan Selatan. Lingkup kabupaten, salah satu kabupaten yang terdampak adalah Kabupaten Tanah Laut. Produksi padi di Kabupaten Tanah Laut turun dari 79.662 ton GKG di tahun 2021 menjadi 73.487 ton GKG di tahun 2022. Dampak lain adalah meningkatnya serangan hama penyakit antara lain serangan Tungro. Padahal Kabupaten Tanah Laut merupakan penyumbang kelima terbesar produksi padi Kalsel. Salah satu tujuan penelitian adalah analisis neraca ketersediaan beras yang diproduksi Kabupaten Tanah Laut akibat dampak perubahan iklim yang ekstrim. Hasil Penelitian menunjukkan produksi padi menurun dari 252.089 ton GKG ditahun 2019 menjadi hanya 83.571 ton GKG di tahun 2022. Bahkan ada tiga kecamatan yang selama ini merupakan sentra produksi padi aitu Kecamatan Kurau; Bumi Makmur dan Bati-Bati, produksi padinya justru jauh merosot. Diperkirakan pada tahun 2023; produksi padi Kabupaten Tanah Laut tidak banyak berubah dibanding tahun 2022. Kalaupun terjadi peningkatan, diperkirakan tidak meningkat drastis karena tahun ini terjadi juga kekeringan pada sebagian sentra padi. Produksi padi yang menurun, otomatis mengakibatkan produksi beras juga menurun karena perhitungan produksi beras merupakan konversi dari produksi padi. Tahun 2019, jumlah perimbangan beras masih sebesar 121.113 ton namun tahun 2022 menurun hanya sebesar 47.558 ton. Sisi lain; tingkat konsumsi beras Kabupaten Tanah Laut relatif rendah yaitu rata-rata 91,6 kg/kapita/tahun selama kurun waktu 2019 sampai 2022. Tingkat konsumsi ini masih dibawah rata-rata konsumsi beras Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 95,28 kg/kapita/tahun. Didukung oleh tingkat konsumsi yang relatif rendah inilah maka neraca ketersediaan beras di Kabupaten Tanah Laut di tahun 2022 masih menunjukkan angka surplus yaitu 47.558 Ton walaupun bila dilihat dari kurun waktu tahun 2019 sampai 2022, trend surplusnya terus menurun.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.