LATAR BELAKANG
Pembangunan di Indonesia mengarah pada pengalih fungsian lahan, bukan hanya lahan kering (lahan mineral), melainkan juga lahan basah. Seringkali pengalih fungsian dilakukan dengan cara atau teknik yang dampaknya dapat dikategorikan membahayakan, baik bagi lahan basah itu sendiri maupun bagi lingkungan. Cara yang berdampak signifikan adalah pengurugan dan pembakaran. Cara ini bermula dari ketidak mampuan dan ketidakmauan masyarakat untuk memahami karakter lahan basah secara menyeluruh, sehingga pada akhirnya lahan basah rusak sebelum masyarakat memahami karakter tersebut lebih mendalam.

Dampak tidak selalu terjadi sekaligus dan dirasakan segera. Dampak terjadi melalui proses panjang yang pada akhirnya kerugian berlipat ganda pun diperoleh. Biodiversitas pada level spesies menurun. Beberapa tumbuhan dan hewan berangsur-angsur punah, walaupun untuk sementara berlangsung secara lokal. Bersamaan dengan kepunahan spesies tumbuhan dan hewan, biodiversitas gen dipastikan berubah, istilah sederhana tetapi bermakna luas untuk tidak mengatakannya menurun atau berkurang. Ringkas kata, lahan basah tidak dapat dimanfaatkan secara lestari.

Analisis mengenai dampak lingkungan lahan basah adalah kegiatan awal yang dipandang dapat mengurangi dampak negatif pengalih fungsian atau kerusakan lahan basah. Dalam analisis ini, prakiraan-prakiraan terhadap lahan basah itu sendiri (fisik, kimia, biologi) dan kehidupan umat manusia (sosial, ekonomi, budaya) disusun. Selain itu, teknologi pencegahan dan penanggulangan dampak (negatif) pun dibuat. Oleh sebab itulah, kegiatan ini sangat membutuhkan sumberdaya manusia cekatan dan mumpuni. Sumberdaya manusia tersebut tidak sekedar terlatih dan atau bersertifikat, tetapi juga memiliki visi tajam, ide berani, dan gagasan cerdas dalam kelestarian lingkungan.

Lingkungan lahan-basah merupakan unggulan Universitas Lambung Mangkurat (ULM). Sebagai lembaga pendidikan tinggi, ULM tidak hanya harus mengenal secara mendalam karakteristik lahan basah, tetapi juga harus memberi pahaman kepada masyarakat bahwa lahan basah harus dimanfaatkan secara bijak. Penelitian dan pengabdian masyarakat berbasis lingkungan lahan basah menjadi bentuk tanggung jawab civitas akademika. Penyelenggaraannya harus berkesinambungan, karena ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya masyarakat berkembang secara personal maupun generasi. Hasil penelitian yang dilakukan masyarakat akademis harus didesiminasikan secara luas, sehingga hasil informasi dapat disebarluaskan.

Seminar nasional dengan tema “potensi, peluang, dan tantangan pengelolaan lingkungan lahan basah secara berkelanjutan” yang dilaksanakan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ULM merupakan kegiatan tahunan yang menghimpun makalah hasil penelitian dari dosen, guru, peneliti, praktisi, pemerhati, mahasiswa, dan masyarakat, kemudian dipresentasikan di forum peserta seminar. Kegiatan seminar melibatkan pemakalah utama, pemakalah pendamping, dan peserta terkait dari seluruh Indonesia.

TUJUAN

  1. Membangun komunikasi akademik antar dosen, guru, peneliti, praktisi, pemerhati lingkungan, dan mahasiswa untuk memberikan pemikiran atau ulasan tentang temuan-temuan yang diperoleh dari penelitan dan pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakannya.
  2. Mempublikasikan hasil-hasil penelitian dan pengabdian masyarakat dan/atau pemikiran atau ulasan tentang potensi, peluang, dan tantangan penglolaan lingkungan lahan basah secara berkelanjutan yang telah dilakukan dosen, guru, peneliti, praktisi, pemerhati lingkungan, dan mahasiswa.